pentingnya menumbuhkan jiwa kewirausahaan
(entrepreneurship) generasi muda Indonesia saat ini. Berkaca dari negara yang
sudah maju, untuk menjadi negara dengan perekonomian kuat, Indonesia membutuhkan
wirausahawan dalam jumlah besar.
Tidak ada negara maju tanpa kehadiran dan kontribusi
dari kalangan wirausahawan. Dengan menumbuhkan jiwa kewirausahaan generasi
muda, maka diharapkan akan tumbuh kelas wirausahawan baru sebagai penopang
kehidupan perekonomian Indonesia di masa mendatang.
Memang, salah satu masalah besar yang dihadapi
bangsa Indonesia dewasa ini adalah persoalan pengangguran. Jumlah penduduk yang
tidak seimbang dengan ketersediaan lapangan pekerjaan telah mengakibatkan
sebagian dari kita tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap. Di antara
kelompok masyarakat yang belum memiliki penghasilan tetap akibat ketebatasan
lapangan kerja adalah kaum muda.
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS)
jumlah pengangguran terbuka di Indonesia pada Agustus 2011 mencapai 7,7 juta
orang atau 6,56% dari total angkatan kerja. Pengangguran terbuka tertinggi pada
Agustus 2011 berasal dari lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 10,66%
dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 10,43%. Pengangguran lulusan
sekolah dasar (SD) berjumlah 3,56% atau naik dari posisi Februari 2011 sebesar
3,37%.
Lalu, pengangguran lulusan Sekolah Menengah
Pertama (SMP) mencapai 8,37% atau naik dari Februari 2011 yang mencapai 7,83%.
Kemudian pengangguran lulusan Diploma I/II/III mencapai 7,16% atau turun dari
Februari 2011 sebesar 11,59%. Terakhir pengangguran lulusan universitas turun
menjadi 8,02% dari level 9,95% pada Februari 2011.
Data-data statistik di atas menujukkan bahwa
persoalan pengangguran usia produktif di Indonesia merupakan masalah yang tidak
dapat dipandang sebelah mata. Terkait hal itu, mengingat semakin terbatasnya
daya serap tenaga kerja di Indonesia, banyak pihak meyakini bahwa cara terbaik
untuk menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia adalah dengan menciptakan
wirausahawan-wirausahawan muda.
Seorang pakar kewirausahaan asal Amerika Serikat,
David McClelland, mengatakan suatu negara dapat dikatakan makmur apabila
memiliki jumlah wirausahawan minimal 2 persen dari total jumlah penduduk. Namun,
saat ini jumlah wirausahawan di Indonesia hanya sebesar 0,24 persen dari total
jumlah penduduk. Jika jumlah penduduk Indonesia sekitar 240 juta, maka negeri
ini membutuhkan paling tidak 4,2 juta wirausahawan untuk mencapai jumlah
minimal tersebut.
No comments:
Post a Comment